Rapat kebijakan moneter bank sentral AS yang ditunggu pasar bulan ini. Keputusan rapat ini akan memberikan jawaban mengenai kebijakan tapering yang selama ini menjadi pertanyaan para pelaku pasar keuangan di seluruh dunia. Isu tapering ini sudah lama menjadi market mover harga instrumen keuangan global. Belakangan ini peluang diberlakukannya tapering semakin meningkat. Ini disebabkan oleh tercapainya kesepakatan anggaran, pekan lalu, antara Partai Republik dan Demokrat sehingga bisa menghilangkan konflik dan negosi asia lot di Januari 2014. Hal ini tentunya bisa menjadi pendukung tapering akan dilakukan dalam waktu dekat dan tidak ditunda hingga Maret 2014. Selain itu data tenaga kerja AS yang terakhir dirilis juga menunjukkan perbaikan yang signifikan. Tingkat pengangguran telah berhasil mencapai angka 7%. Satu-satunya penghalang, mungkin, adalah data inflasi AS yang masih belum berhasil stabil di atas 2%. Meredanya kecemasan atas potensi pelonggaran moneter ECB lebih lanjut cukup membantu performa euro minggu lalu. Munculnya harapan akan dapat terbentuknya serikat perbankan di zona-euro juga telah turut memberikan sentimen positif. Fokus minggu ini adalah data sentimen ekonomi Jerman pada hari Selasa yang mungkin dapat memberikan bukti tambahan akan berlanjutnya pemulihan ekonomi Jerman. Meski demikian, investor juga akan waspada menanti hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada Kamis dini hari di tengah merebaknya kekhawatiran akan pengurangan pemberian stimulus moneter Fed dalam waktu dekat. Komentar Gubernur RBA (Bank Sentral Australia), Glenn Stevens, pekan lalu tekan AUDUSD. Stevens mengutarakan keinginannya untuk melihat nilai tukar AUD/USD mendekati 0.8500. Hal ini cukup memukul kinerja aussie. Fokus minggu ini adalah minutes pertemuan RBA pada hari Selasa dan pernyataan Gubernur RBA Stevens pada hari Rabu yang mungkin dapat tegaskan kritik bank sentral Australia terhadap nilai tukar Aussie. Ini dapat membayangi performa aussie apalagi di tengah merebaknya kekhawatiran akan pengurangan stimulus Fed menjelang pertemuan FOMC pada 17-18 Desember (18 -19 Desember, WIB). China masih di jalur tren pemulihan. Hal ini terlihat dari pengukuran aktivitas manufaktur di negeri itu yang masih menunjukkan angka di atas batasan level 50 yang mengindikasikan sektor tersebut masih dalam tren yang ekspansif. Data rilis cepat (flash) indeks manufaktur PMI dari HSBC untuk bulan Desember menurun ke level 50.5, dibandingkan dengan bulan November yang tercatat 50,8. Minggu lalu, angka neraca perdagangan China mengalami surplus mencapai 33,8 miliar dollar AS. Angka tersebut merupakan surplus tertinggi dalam 5 tahun terakhir sekaligus membuktikan bahwa negeri tirai bambu telah berhasil memulihkan ekonominya dari keterpurukan. Data terakhir yang akan rilis bulan ini dan akan menjadi fokus pasar adalah China house price y/y (Rabu, 18/12) yang akan menjadi petunjuk pasar khususnya bagi sektor perumahan dan properti China. Tankan awali rilisan fundamental Jepang pekan ini dengan apik. Efek dari kebijakan stimulus ala PM Shinzo Abe yang di kenal dengan „Abenomics‟ kembali tercermin pada data survei kuartalan yang muncul apik saat di rilis Senin pagi (16/12). Indeks sentimen bisnis atas manufaktur besar di Jepang (survei Tankan) naik ke level tertinggi dalam 6 tahun terakhir pada kuartal IV. Indeks sentimen naik hingga ke level +16, bertambah 4 poin dari kuartal ke - 3 dan muncul di atas perkiraan para analis dan ekonom sebesar +15. Minggu lalu (12/12) ekonomi Jepang telah tertopang oleh data machinery orders m/m yang melonjak hingga + 0.6% di bulan Oktober dari angka sebelumnya yang tercatat (-2.1%) . Sedangkan untuk tahunan - nya (y/y), angka permintaan peralatan mesin itu naik hingga + 17.8% di Oktober dari bulan sebelumnya + 11.4%. Data yang apik tersebut mencerminkan bahwa kalangan pengusaha Jepang pada akhirnya mampu menaikkan tingkat belanja modal mereka (capital expenditure). Selanjutnya, data perdagangan (eksport, import dan neraca perdagangan) akan rilis hari Rabu (18/12). Dan di akhir pekan, bank sentral Jepang akan mengakhiri rapatnya selama dua hari dengan keputusan suku bunganya. EUR/USD terbentuk pola double top. Kesulitan EUR/USD mencatatkan level penutupan harian di atas 1.3830 mengisyaratkan terbentuknya pola double - top yang bisa menyediakan tekanan penurunan. Posisi short lebih sesuai selama EUR/USD berada di bawah resisten 1.3830 dengan potensi penurunan hingga 1.3500. Sementara bila EUR/USD berhasil mencatatkan level penutupan harian di atas 1.3830 maka euro berpotensi menuju 1.4000. GBP/USD terbentuk hammer. Turunnya candle stick “hammer” pada grafik mingguan dapatmengindikasikan akan berlanjutnya tekanan penurunan sterling. Posisi short lebih sesuai selama GBP/USD berada di bawah resistance 1.6465 dengan potensi penurunan hingga 1.6150. Sementara bila harga stabil di atas resisten 1.6465 maka sterling berpotensi menuju 1.6640. USDJPY masih dalam tren bullish. Ini terlihat dari formasi moving average harian (MA - 50 & MA - 100) yang masih terbuka ke atas. Namun dengan kondisi Stochastic yang terkonfirmasi bearish, membuat USDJPY rentan melemah kembali ke level 102.50 guna merespon support berikutnya pada 102.10 hingga 101.60. Sedangkan target penguatannya, USDJPY masih membidik resisten 103.00 untuk berlanjut ke 103.40 hingga 103.90. USDCHF terlihat dalam penguatan terbatas. Kenaikkan sejumlah candle stick harian USDCHF nampak terbatas meskipun indikator Stochastics menunjukkan pola tren bullish. Hal ini lantaran Swiss frank tertekan oleh moving average (MA - 50, MA - 100) yang terkondisi downtrend, serta sejumlah histogram MACD yang kini berada di zona negatif. Penurunan berpeluang besar ke level 0.8840 atau bahkan hingga 0.8800 dan 0.8750. Sedangakan kenaikkan pelemahan berpotensi terbatas ke level 0.8920 dan 0.8970 serta 0.9000. AUD/USD mendapatkan momentum penurunan kembali. Harga berpotensi menguji level support di 0.8850 dimana penembusan level ini baru mengkonfirmasi pelemahan lanjutan ke area 0.8760. Sementara pembalikan arah menjadi bullish, baru bisa terjadi bila harga mampu menembus level resisten 0.9200. Emas–XAU/USD mencoba rebound pekan lalu. Nam unrebound terlihat hanya jangka pendek. Tekanan turun masih membayangi instrumen ini. Harga masih berpotensi menguji level-level rendah 1220 dan 1211 atau bahkan 1180. Sementara pembalikan arah, menunggu penembusan level resisten 1272 dengan potensi ke area 1282-1300. Minyak Mentah WTI keluar dari bullish channel. Kesulitan minyak WTI untuk menembus resisten $98.70 telah mendorong minyak keluar dari bullish channel yang telah menopang rally sejak akhir November. Posisi short lebih sesu ai selama minyak berada di bawah resistance $98.70 dengan potensi penurunan hingga $92.50. Sementara bila minyak stabil di atas resisten $98.70 maka ada potensi pergerakan menuju $101.30. (Monexnews)WhoTrades